Jumat, 19 Oktober 2012

Resor di Wakatobi Dianugerahi Resor Ekowisata Terbaik di Dunia

Resor di Wakatobi Dianugerahi Resor Ekowisata Terbaik di Dunia - MEMPERINGATI hari bumi pada 31 Maret 2012 yg lalu, situs wisata CNNgo membuat daftar hotel dan penginapan ekowisata terbaik di seluruh dunia. Hebatnya lagi, Wakatobi Dive Resort yang ada di Wakatobi, Indonesia, turut masuk dalam daftar tersebut.

Resor yang ada di Sulawesi Tenggara itu disebut sebagai resor dengan salah satu lokasi diving terbaik di seluruh dunia, yang juga terus memfokuskan diri terhadap isu-isu konservasi laut dan juga pengembangan masyarakat. "Wakatobi Dive Resort membantu lingkungan di sekitarnya, mencegah terumbu karang sekitarnya rusak," tutur Justin Francis, pendiri responsibletravel, situs wisata yang turut menilai bagaimana resor ini bisa masuk dalam daftar hotel ekowisata terbaik di dunia.

"Resor ini mempekerjakan 150 orang masyarakat setempat dan menciptakan program Collaborative Community Based Reef Management, yaitu membuat suaka terumbu karang," tutur Justin lagi.

Desa-desa sekitarnya juga menerima insentif keuangan untuk meningkatkan infrastruktur mereka. Kontribusi lainnya dari resor ini adalah untuk pendidikan dan memperkuat dukungan lokal untuk melindungi kehidupan laut yang berharga di wilayah tersebut. Saat ini, program konservasi melindungi lebih dari 22 mil dari terumbu karang di wilayah tersebut.

Setiap tamu yang menginap di resor ini dapat mengeksplorasi surga Wakatobi di bawah laut yang hanya terletak beberapa menit dari resor sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapainya. Selain itu di resor ini sudah disewakan penyewaan kapal, serta juga alat-alat selam. Ada pula fasilitas spa untuk memanjakan diri setelah lelah menyelam di laut.

Pulau Tropis Buatan, Luasnya 8 Kali Lapangan Sepakbola

Pulau Tropis Buatan, Luasnya 8 Kali Lapangan Sepakbola - Negara-negara di Benua Eropa tidak memiliki hutan hujan tropis karena iklimnya yang dingin. Namun, mereka tidak habis akal.

Di Jerman, Anda bisa melihat hutan hujan besar, yang terletak di dalam ruangan dan menjadi atraksi wisata unik. Tempat wisata ini bernama Tropical Island, terletak di kota kecil Krausnick, tidak jauh dari Ibu Kota Jerman, Berlin.

Tropical Island merupakan sebuah kubah besar berukuran 6,7 kilometer persegi, sama dengan delapan buah lapangan bola. Kubah ini memiliki tinggi 107 meter, lebih tinggi dari Patung Liberty dan Menara Eiffel.

Tropical Island berisi hutan hujan, juga kompleks spa dan sauna terbesar di Eropa. Tempat wisata ini juga menjadi rumah bagi 29.000 tanaman dan hewan-hewan tropis lainnya.

Hutan hujan yang ada di Tropical Island bukanlah buatan, melainkan pohon-pohon asli yang terdiri dari 50.000 pohon, semak, dan tanaman-tanaman lain. Ada 600 spesies pohon dan tanaman, dari pohon setinggi 18 meter hingga anggrek yang menjuntai dari dahan pohon. Adapula berbagai jenis palem, semak, dan pohon-pohon bakau. kebanyakan tanaman diambil langsung dari hutan-hutan di Asia Pasifik dan Amerika Selatan.

Di hutan buatan ini terdapat rawa-rawa bakau yang memberikan pemandangan luar biasa. Dari atas jembatan di atas rawa, pengunjung dapat melihat berbagai fauna air eksotis seperti ikan arwana dan ikan hiu, yang merupakan spesies-spesies asli dari Amerika Selatan.

Ada pula pantai buatan seluas 3.200 meter persegi bernuansa Bali yang disebut Bali Lagoon. Pantai didesain oleh orang Bali asli, Made Wijaya, yang telah dikenal sebagai desainer taman terkenal. Pantai ini benar-benar menggunakan air laut, pasir, serta pohon-pohon kelapa di sekelilingnya.

Bagi pengunjung yang lelah berjalan dan bermain di Tropical Island, tempat wisata ini memiliki desa-desa kecil yang berisi pondokan makanan dan tempat istirahat. Desa-desa ini memiliki berbagai macam tema, seperti Paviliun Bali, Rumah Borneo, Samoa Fale, dan Pondok Thailand. Semua bangunan yang ada dibuat sama persis dengan bangunan dari tempat-tempat asalnya, yaitu Bali, Kalimantan, Samoa, dan Thailand.

Lion Air Akan Buka Rute ke Waingapo & Wakatobi

Lion Air Akan Buka Rute ke Waingapo & Wakatobi - Lion Air telah menjangkau banyak daerah di Indonesia sebagai destinasi penerbangan. Kini, dibuka dua destinasi baru.

Tak hanya Bali, Lombok, dan Yogyakarta, rute Lion Air yang memang sudah diketahui sejak dulu sebagai pusat wisata Indonesia. Lion Air juga menghadirkan beberapa destinasi baru.

“Dalam waktu dekat ini, kita akan membuka rute baru yang mungkin akan beroperasi. Kalau tidak November atau akhir bulan ini, yakni ke Wakatobi (Sulawesi Tenggara-red) dan Waingapo (Nusa Tenggara Timur-red),” ungkap Ade Simanjutak, Coorporate Secretary Lion Air, saat konferensi perse Karnival Wisata 2012, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (15/10/2012).

Dalam rangka memajukan pariwisata domestik yang dinilai sangat berpengaruh pada ekonomi kreatif, sebelumnya Lion Air telah membuka destinasi ke Raja Ampat, Papua Barat, melalui Sorong, Langgur, Labuan Bajo, dan lainnya.

Lion Air juga akan berkomitmen menawarkan berbagai promo dan diskon menarik ke berbagai destinasi tersebut dalam Karnival Wisata 2012 yang akan digelar 26-28 Oktober di Jakarta International Expo (JIE) Hall D2, Kemayoran.

Favehotel Braga, Pelayanan Bintang 4 Harga Bintang 2

Favehotel Braga, Pelayanan Bintang 4 Harga Bintang 2 - Ingin mencari alternatif penginapan berharga low budget di Bandung, Jawa Barat? Favehotel Braga bisa menjadi pilihan, yang mengusung konsep elegan.

Favehotel, yang berada di bawah payung Aston International, mampu membawa konsumen lebih nyaman beristirahat. Apalagi, hotel ini memiliki tiga konsep yang menjadi kekuatannya.

"Favehotel mempunyai konsep fun, fresh, dan trendy. Meski hotel ini masuk kategori bintang dua, tapi sangat mampu menyaingi fasilitas hotel bintang 4 dan 5," kata Chandra T. Kurniawan, Manager Favehotel Braga, kepada Okezone saat pembukaan Favehotel Braga di Bandung, Jawa Barat, Senin (8/10/2012).

Favehotel Braga menjadi peserta baru di antara hotel lain yang telah lebih dahulu eksis di Jalan Braga. Jelas bahwa pelaku industri harus berupaya semakin keras untuk menggaet pangsa pasar dengan menampilkan fasilitas terbaik. Jalan Braga sendiri merupakan salah satu spot favorit wisatawan yang berkunjung ke Bandung.

"Kami melihat bahwa Braga berada di pusat Kota Bandung. Selain itu, banyak tempat bersejarah sehingga menjadi tujuan menginap," tambahnya.

Konsep yang diusung Favehotel adalah hemat energi pada semua peralatan yang digunakan. Hal ini diperlihatkan di hampir setiap sudut hotel, seperti lampu ramah lingkungan.

"Selain mengandalkan hemat energi, hotel kami sangat menjaga kebersihan, disimbolisasikan dengan warna putih di hampir seluruh warna ruangan," imbuhnya.

Tersedia 150 kamar di Favehotel Braga yang modern dan fungsional dengan beragam fasilitas, seperti ruang pertemuan, coffee shop, serta WiFi berkecepatan tinggi. Setiap kamar juga menampilkan desain yang simpel khas Favehotel, namun tetap memajang televisi LED berukuran besar. Ada juga save deposit box.

Luas kamar kelas standar adalah 18 meter persegi, superior 24 meter persegi, sedangkan eksekutif 30 meter persegi. "Favehotel memang kami tujukan buat para bisnis traveller agar mereka lebih dipermudah dalam memakai WiFi dengan kecepatan yang tak terbatas. Pelayanan kami pun ramah dan cepat," lanjutnya.

Favehotel Braga ditawarkan dengan tarif cukup beragam, mulai dari Rp630 ribu hingga Rp990 ribu per malam.

Daftar 10 Hotel Mewah Terbaik di Dunia

Daftar 10 Hotel Mewah Terbaik di Dunia - BERBAGAI hotel ternama di dunia menawarkan beragam fasilitas dan layanan terbaik untuk para tamu. Sebuah survei pun dilakukan untuk mengetahui pelayanan hotel terbaik di dunia.

Penghargaan ini merupakan sebuah acara tahunan yang akan mengukur fasilitas terbaik dari hotel di seluruh dunia. Penilaian langsung diberikan oleh para tamu hotel yang benar-benar pernah merasakan fasilitas tersebut.

Menurut penyelenggara yang berbasis di Stellenbosch, Afrika Selatan, seluruh hotel boleh saja menyalonkan diri sebagai nominator. Namun, hasil akhirnya akan bergantung kepada suara dari ribuan rakyat biasa dan konsultan industri perjalanan yang menjadi tamunya.

Penilaian didasarkan pada keunggulan fasilitas dan pelayanan. Para nominator diharuskan membayar biaya administrasi sebesar Rp11 juta untuk hotel dan Rp15 juta untuk kelompok hotel.

Terdapat 30 kategori penghargaan yang diperebutkan untuk hotel. Di bawah ini adalah 10 pemenang hotel terbaik di dunia dalam The Luxury World Hotel and Spa Awards, seperti dilansir dari CNNGo, Jumat (19/10/12):

10 pemenang hotel terbaik, di antaranya:
1. Luxury Bush Lodge, The Stanley Safari Lodge, Afrika
2. Luxury Emerging Hotel, The Glu Hotel, Argentina
3. Luxury Lodge, tower Lodge, Australia
4. Luxury Historical Hotel, Rosewood Hotel Georgia, Kanada
5. Luxury Casino Hotel, Conrad Macao, Cotai Central, China
6. Luxury Hotel (Best Scenic Environment), InterContinental Sanya Resort, China
7. Luxury Business Hotel, sofitel Jinan Silver Plaza, China
8. Luxury City Hotel, Harbour Grand, Hong Kong, China
9. Luxury Coastal Resort, Fiji Beach Resort and Spa, Fiji
10. Luxury Coastal Hotel, Hotel Majestic Barriere, Prancis

Taman Laut Bunaken Tertua di Indonesia

Taman Laut Bunaken Tertua di Indonesia - INDONESIA salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Karena itu, sebagian besar kecantikan Indonesia ada di bawah laut, salah satu yang terkenal adalah Taman Laut Bunaken.

Taman Nasional Bunaken adalah taman laut yang terletak di Sulawesi Utara, Indonesia. Taman ini terletak di Segitiga Terumbu Karang, menjadi habitat bagi 390 spesies terumbu karang dan berbagai spesies ikan, moluska, reptil dan mamalia laut. Taman Nasional Bunaken merupakan perwakilan ekosistem laut Indonesia, meliputi padang rumput laut, terumbu karang, dan ekosistem pantai.

Taman nasional ini didirikan pada 1991, membuatnya menjadi salah satu taman laut tertua di Indonesia. Bunaken meliputi wilayah seluas 890.65 kilometer persegi. Sekira 97 persen dari taman nasional ini merupakan habitat laut sementara tiga persennya merupakan daratan, meliputi lima pulau, terdiri dari Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Naen, dan Siladen.

Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia sehingga menarik banyak penyelam dunia untuk berkunjung. Meskipun area taman nasional ini cukup luas, lokasi penyelaman hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau yang ada di dalamnya.

Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pencinta keindahan pemandangan bawah laut.

Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.

"Taman nasional Bunaken memang sangat indah, namun sayangnya kini sudah sangat ramai dan kotor," tutur Galih (23), seorang wisatawan yang beberapa bulan lalu mengunjungi Bunaken ketika dihubungi okezone via telepon, Selasa (7/2/2012). "Sekarang sudah banyak wisatawan yang diving di sini, dan sayangnya mereka tidak menjaga keindahan taman nasional ini dengan baik," keluhnya.

Namun Galih mengakui, taman nasional Bunaken masih menjadi pilihannya untuk wisata diving karena lokasinya mudah dicapai dan akomodasinya cukup lengkap dibandingkan dengan Taman Nasional Wakatobi atau Raja Ampat. "Ke Bunaken relatif mudah, dapat dicapai melalui pelabuhan manado dengan perahu motor selama 30 menit saja. Kemudian dari situ bisa ke pulau-pulau lain di sekitarnya dengan waktu yang hampir sama, sekitar 30-50 menit," tuturnya.

"Di pulau-pulau ini juga banyak resor dan homestay dengan harga beragam, juga fasilitas yang lengkap. Bahkan sambungan internet WiFi juga ada," katanya.

Waktu terbaik untuk menyelam di Bunaken adalah pagi hingga sore hari selama musim kering antara Mei hingga Oktober. Selain kemungkinan hujan dan terjadinya badai sangat kecil, pada musim ini sinar mentari yang berlimpah menambah dramatisnya teater bawah laut Bunaken.

"Semoga saja wisatawan yang datang ke Bunaken bisa lebih bertanggung jawab agar tidak merusak keindahan taman laut ini. Dan pemerintah juga lebih ketat menjaga wilayah ini karena merupakan aset penting pariwisata Indonesia," tutupnya.

Wakatobi, Surga Indah di Bawah Laut

Wakatobi, Surga Indah di Bawah Laut - WISATA pantai menjadi primadona Indonesia yang memang dikelilingi oleh gugusan pulau-pulau nan cantik. Salah satunya Taman Nasional Wakatobi yang menjadi destinasi unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di 2012.

Nama Wakatobi berasal dari empat pulau besar yang ada disini, yaitu Pulau Wang-Wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia, dan Pulau Binongko. Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasional di Indonesia, yang terletak di kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman nasional ini ditetapkan pada 1996, dengan total area 1,39 juta hektare, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala, dan kondisi karang, menempatkannya salah satu prioritas tertinggi konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah permukaan air laut.

Untuk mencapai Wakatobi, bisa dengan perjalanan laut dan udara. "Kalau dari Jakarta, pertama terbang dulu ke Makassar kemudian dilanjutkan penerbangan ke Baubau lalu dilanjutkan penerbangan ekspres ke Wakatobi. Keseluruhan perjalanan dari Jakarta hingga ke Wakatobi memakan waktu kira-kira 3 jam 45 menit hingga 4 jam," tutur Karina, wisatawan yang sempat datang ke Wakatobi kepada okezone melalui email, beberapa waktu lalu.

Dengan gelarnya sebagai taman laut nasional, tentu saja wisata utama di Wakatobi adalah menyelam. Apalagi, taman laut ini memiliki beragam terumbu karang dan juga spesies ikan menarik, seperti yang telah disebutkan di atas.

"Di Wakatobi, kalau sudah memiliki lisensi diving maka tinggal menyewa alatnya saja, seharga Rp 150.000 hingga Rp 250.000" ujar Karina.

Bila tidak memiliki lisensi diving, tidak perlu khawatir tidak bisa melihat keindahan bawah laut Wakatobi. Pasalnya, resor-resor dan hotel di Wakatobi biasanya mempunyai dive centre yang dapat memberikan paket diving lengkap dengan alat selam dan instruktur yang akan memandu Anda di bawah laut.

"Kalau paket seperti ini harganya sekitar Rp500 ribu," imbuhnya.

Selain menyelam, wisatawan juga bisa bersantai di pantai-pantai pulau-pulau di Wakatobi yang indah atau melakukan wisata budaya ke desa-desa tradisional terdekat. "Saya mengunjungi Desa Mola dan melihat penduduk desa membuat kerajinan dengan bahan akar, rotan, dan tanaman. Lumayan untuk oleh-oleh," kata Karina.

Tentunya, tidak lupa ke Wakatobi harus mencoba masakan lautnya. Anda bisa mendapatkan ikan dan hewan-hewan lautnya yang bisa dimakan seperti sotong, tiram, dan teripang di pasar ikan tradisionalnya.

Untuk masalah akomodasi, juga tidak perlu dikhawatirkan. Menurut Karina, di Wakatobi sudah banyak resor, hotel, serta penginapan dengan harga yang beragam. "Namun sebaiknya, jika mau menginap lebih baik di pulau Wangi-Wangi. Sarana dan prasarananya lebih lengkap, lebih mudah juga kalau mau ke pulau-pulau lain," tuturnya.

Karina menyarankan sebaiknya datang ke Wakatobi pada April hingga Juni atau Oktober hingga Desember. "Saat bulan-bulan tersebut cuacanya baik, ombak juga tidak besar," terangnya.

Taman Nasional Wakatobi memiliki potensi sumber daya alam laut yang bernilai tinggi, baik jenis dan keunikannya, dengan panorama bawah laut yang menakjubkan. Secara umum, perairan lautnya mempunyai konfigurasi dari mulai datar sampai melandai kearah laut dan beberapa daerah perairan terdapat yang bertubir curam. Taman nasional ini memiliki 25 buah gugusan terumbu karang dengan keliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km.

Masyarakat asli yang tinggal di sekitar taman nasional yaitu suku laut atau yang disebut suku Bajau. Menurut catatan China kuno dan para penjelajah Eropa, manusia berperahu mampu menjelajahi Kepulauan Merqui, Johor, Singapura, Sulawesi, dan Kepulauan Sulu. Dari keseluruhan manusia berperahu di Asia Tenggara, yang masih mempunyai kebudayaan berperahu tradisional adalah suku Bajau. Melihat kehidupan mereka sehari-hari merupakan hal menarik dan unik, terutama penyelaman ke dasar laut tanpa peralatan untuk menombak ikan.

Pulau Hoga (Resort Kaledupa), Pulau Binongko (Resort Binongko) dan Resort Tamia merupakan lokasi yang menarik dikunjungi terutama untuk kegiatan menyelam, snorkeling, wisata bahari, berenang, berkemah, dan wisata budaya.

Wakatobi memang pilihan tepat bagi wisatawan yang ingin melakukan wisata diving. Namun sayangnya, biaya transportasi kesana masih cukup mahal. "Saya suka Wakatobi, namun tiket menuju kesana masih cukup mahal. Biaya pesawat pulang pergi kira-kira bisa mencapai Rp2,5 juta," tutupnya.